SEJARAH PERKEMBANGAN
PERATURAN DALAM KATALOGISASI
DARI MASA KE
MASA
Katalog jika didefinisikan menurut ilmu
perpustakaan dapat diartikan sebagai kumpulan daftar koleksi dari buku atau
bahan pustaka lainnya yang disusun secara sistematis.
Dalam proses katalogisasi dari tahun ke tahun selalu mengalami
perkembangan dan perubahan dalam peraturan katalog agar format katalog menjadi
lebih sempurna dan katalog menjadi lebih spesifik.
Dengan
adanya katalog pemustaka dapat mengakses koleksi yang tersedia di perpustakaan
dengan mudah. Dikatakan mudah dikarenakan di dalam katalog tersedia berbagai
infromasi mengenai suatu buku yang dicari, informasi informasi tersebut adalah
judul dari buku tersebut, kepengarangan atau tanggung jawab, edisi atau
cetakan, daerah penerbitan dan distribusi atau impresum, daerah kolasi, daerah
fisik, dan daerah catatan. Segala informasi mengenai suatu buku tersebut akan
disusun dalam format katalog.
Sebelum menjadi katalog yang seperti sekarang tentunya melalui berbagai
macam pembaharuan dan perbaikan agar katalog menjadi lebih spesifik.
Pada awalnya sekitar tahun 1841 seorang
Itali bernama Antonio Panizzi menyusun aturan aturan dalam katalogisasi dalam
buku yang berjudul Rules for Compiling of the Catalogue yang disimpan di
British Museum. Buku ini berisi 91 peraturan mengenai katalogisasi.
Kemudian pada tahun 1903 seorang Amerika
Serikat bernama Charles Ammi Cutter menyusun sebuah buku tentang katalogisasi
yang berjudul Rules for a Dictionary Catalogue dan dialah orang yang menemukan
katalog kamus atau Dictionary Catalog.
Sementara itu di Eropa yakni di London telah berdiri organisasi
perpustakaan yang disebut Library Association (LA), sedangkan di Amerika juga
berdiri organisasi serupa dengan nama America Library Association (ALA). Pada
tahun 1908 LA dan ALA membuat kesepakatan kerja sama katalogisasi yang dikenal
dengan kesepakatan Joint Code 1908.
Pada tahun 1920 timbul ide untuk mengadakan peninjauan kembali namun
pada tahun 1930 ide tersebut baru dapat dilaksanakan, akan tetapi berhubungan
terjadinya perang dunia II maka peninjauan kembali tersebut di hentikan.
Sementara itu para pustakawan Amerika yang tergabung dalam ALA bekerja sendiri untuk meninjau ALA
Cataloguing Rules 1908 yang kemudian diterbitkan edisi ke 2 pada tahun 1941.
Dikarenakan kurang memuaskan maka pada tahun 1949 peraturan katalogisasi
ini ditinjau kembali dan terbitlah buku ALA Cataloguing Rules For Author and
Title Entries 1949 buku ini memuat cara cara menentukan tajuk entri. Sedangkan
deskripsi maupun uraiannya menggunakan Rules for desriptive cataloging in the
library of congress yang diterbitkan pada tahun 1949.
Setelah terjadi beberapa perubahan, para pustakawan Amerika Serikat
masih saja belum puas sehingga mereka mempercayakan kepada Seymur Lubetsky yang
merupakan seorang konsultan pada Bibliographic and cataloging Policy (kebijakan
Bibliografi dan Katalogisasi) di perpustakaan Congres/Library of Congress untuk
melakukan penelitian.
Setelah Seymur Lubetsky melakukan penelitian, pada tahun 1953 hasil
penelitian itu diterbitkan dengan judul Cataloging Rules and Principles dan
laporan penelitian tersebut menjadi dorongan pada International Federation
Library Association (IFLA) untuk mengadakan konferensi/temu ilmiah yang
membahas masalah katalogisasi.
Pada bulan Oktober 1961 IFLA menyelenggarakan International Conference
on Cataloging Principle (konferensi international mengenai prinsip – prinsip
katalogisasi). Konferensi ini dilaksanakan di Paris yang diikuti oleh 53 negara
dan 12 organisasi pertemuan ini juga dikenal dengan sebutan Paris Conference
yang telah melahirkan kesepakatan Internasional yang dikenal dengan Statement
of Principles atau Paris Principle yang isinya berupa kesepakatan dalam
pembuatan uraian utama secara internasional.
Kemudian pada tahun 1967 tiga organisasi kepustakawanan yakni American
Library Association (ALA), Library Association (LA) dan Canadian Library
Association mengadakan kerja sama untuk menerbitkan peraturan katalogisasi
international yang dinamakan The Anglo American Cataloging Rules (AACR 1).
Pedoman ini berpegang pada Statement of Paris dan terbit dalam dua versi, yakni
versi Amerika Utara (North American Texts) dan versi Ingris (British Text).
Karena merasa belum puas dengan AACR 1 maka dibentuklah kelompok kerja
atau pokja yang terdiri dari Michael Gorman yang merupakan penyusun edisi
ringkas AACR 1967-British Text) dan Philiph K. Escreet dan Geoffery E. Hamilton
(keduanya lalu bekerja untuk joint steering Commitee for Revision of AACR).
Kemudian terbitlah AACR 2 yang diterbitkan pada 2002 yang merupakan hasil kerja
sama antara American Library Association (ALA), Library Association Inggris,
Library of Conggres dan Canadian Library Association.
Pada tahun 2005 diupdate AACR yang perubahannya berkaitan pada
penambahan peraturan jenis bahan pustaka elektronik dan bahan pustaka
berkesinambungan seperti serial, majalah, dan sebagainya.
Seiring dengan terbitan AACR 2,
pada 2 april 2005 dibuatlah gagasan baru untuk revisi AACR 2 yang dikenal dengan
nama Resources Description and Access (RDA).
Sebenarya RDA sudah muncul dari konferensi internasional tentang prinsip
dan pengembangan masa depan AACR yang diadakan di Toronto pada 1997.
RDA merupakan istilah untuk katalog yang baru yang berbasis pada
AACR yang merupakan standar deskripsi
bibliografi yang paling banyak digunakan di dunia. RDA adalah sebuah peraturan
pengatalogan untuk materi perpustakaan, dan materi yang terdapat pada sistem
sambung jaring (dalam jaring, taut jaring, online)
Pada tahun 2007 mulai dikembangkan RDA. Pada tahun 2010 RDA diterbitkan
oleh The American Library Association, The canadian Library Association, dan
Chartered institute of Library and Information Profesional (CLIP).
Pemeliharaan RDA merupakan tanggung jawab komite pengarah RDA (RDA
Steering Committee – RSC). Pada 2015 RSC sedang mengalami transisi ke struktur
tata kelola internasional, yang diharapkan akan berlaku pada 2019
RDA dirancang untuk dapat
membuat katalog online karena sebelumnya AACR masih menggunakan cara manual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar